KEMAHASISWAAN a Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mahasiswa n orang yg belajar di perguruan tinggi; kemahasiswaan n seluk-beluk mahasiswa; yg bersangkutan dng mahasiswa kuliah kerja nyata KKN tidak dapat dipisahkan dr kegiatan – b Menurut dikti mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi dan mengikuti alur yang ada. c Menurut UU Tahun 2012, mahasiswa merupakan seseorang yang terdaftar namanya di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. d Menurut sendiri, mahasiswa merupakan orang yang duduk dan belajar di perguruan tinggi. 2. Peran, Fungsi dan Sifat Mahasiswa Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya a Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak b Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan c Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis. d Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik. e Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat. Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat. Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan. Secara formal, ciri-ciri seorang mahasiswa yaitu memiliki kartu mahasiswa sebagai simbol dan legitimasinya. Namun secara filosofis ciri-ciri seorang mahasiswa sebagai berikut Ciri-ciri yang disebutkan diatas hanyalah sekelumit dari sekian banyak ciri-ciri mahasiswa yang menjadikan mahasiswa tidak hanya sebagai kaum intelektual tapi juga sebagai sosial kontrol dalam suatu komunitas. Sebagai mahasiswa, tidak hanya harus mengenal identitasnya, tapi juga harus mengetahui tipenya. Pluralitas lingkungan yang membentuk mahasiswa menjadikan tipe dan karakter mahasiswa berbeda-beda. Secara umum tipe dan karakter mahasiswa dapat dibagi sebagai berikut Mahasiswa yang hanya memfokuskan diri pada kegiatan akademik dan cenderung apatis terhadap kegiatan kemahasiswaan dan kondisi masyarakat. Mahasiswa yang memfokuskan diri pada kelembagaan baik didalam maupun diluar kampus, peka terhadap kondisi sosial dan cenderung tidak mengkonsentrasikan diri pada kegiatan akademik. Mahasiswa selalu mengikuti trend dan mode tapi cenderung apatis terhadap kegiatan akademik dan kemahasiswaan. d Tipe Aktivis Mahasiswa Mahasiswa yang memfokuskan diri pada kegiatan akademik kemudian berusaha mentrasformasikan “kebenaran ilmiah” yang didapatkan ke masyarakat melalui lembaga dan sebagainya dan berusaha memperjuangkannya. 3. Sejarah Pergerakan Mahasiswa Perjalanan sejarah pergerakan mahasiswa indonesia dimulai sekitar tahun 1908-an yang ditandai dengan didirikannya Budi Utomo. Pelopor pergerakan tersebut adalah mahasiswa yang tercerahkan dan memaknai serta memahami arti suatu persatuan menuju kemerdekaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa bentuk pergerakan mahasiswa sangat tergantung pada kondisi sosial yang terjadi pada saat itu walau intinya satu yaitu “Pembaharuan”. Pergerakan mahasiswa pada tahun 1928 dan tahun 1998 adalah suatu contoh perbedaan akibat kondisi sosial yang terjadi. Titik klimaks dari perjuangan mahasiswa Indonesia adalah pada tahun 1966 dan tahun 1998, dimana dua rezim otoriter pada saat itu berhasil di runtuhkan. 1. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dikenal dengan istilah angkatan 66, gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang sekarang berada pada lingkar kekuasaan atau pernah pada lingkar kekuasaan, siapa yang tak kenal dengan Akbar Tanjung dan Cosmas Batubara. Apalagi Sebut saja Akbar Tanjung yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR Dewan Perwakilan Rakyat periode tahun 1999-2004. Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten Negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI Partai Komunis Indonesia. Eksekutif pun beralih dan berpihak kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR surat perintah sebelas maret dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini menandai berakhirnya ORLA orde lama dan berpindah kepada ORBA orde baru. Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk dalam kabibet pemerintahan ORBA. 2. Gerakan Mahasiswa Tahun 1972 Gerakan ini dikenal dengan terjadinya peristiwa MALARI Malapetaka Lima Belas Januari. Tahun angkatan gerakan ini menolak produk Jepang dan sinisme terhadap warga keturunan. Dan Jakarta masih menjadi barometer pergerakan mahasiswa nasional, tokoh mahasiswa yang mencuat pada gerakan mahasiswa ini seperti Hariman Siregar, sedangkan mahasiswa yang gugur dari peristiwa ini adalah Arif Rahman Hakim. 3. Gerakan Mahasiswa Tahun 1980 an Gerakan pada era ini tidak popular, karena lebih terfokus pada perguruan tinggi besar saja. Puncaknya tahun 1985 ketika Mendagri Menteri Dalam Negeri Saat itu Rudini berkunjung ke ITB. Kedatangan Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu Jumhur Hidayat terkena sanksi DO Droup Out oleh pihak ITB pada pemilu 2004 beliau menjabat sebagai Sekjen Partai Serikat Indonesia / PSI. 4. Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap NKK/BKK Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus yang membekukan Dewan Mahasiswa DEMA/DM dan Badan Eksekutif Mahasiswa BEM. Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahsiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT senat mahasiswa perguruan tinggi. Organisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi mandul, karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah penguasa lebih leluasa dan dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat “over”, bahkan tidak segan-segan untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja. Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyak intel berkedok mahasiswa. Pemerintah Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok orang yang berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB organisasi tanpa bentuk. Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik dengan gerakan komunis. Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, GMNI Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, PMKRI Pergerakan Mahasiswa Katholik Republik Indoenesia atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung. 5. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12 mei 1998. Gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda REFORMASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun! politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG ABRI, Birokrat, dan Golkar. Simbol Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia, seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater dan kelompok semuanya tumpah ruah di Gedung Dewan ini, tercatat FKSMJ Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta, FORBES Forum Bersama, KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia dan FORKOT Forum Kota. Sungguh aneh dan luar biasa, elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan Turunkan Soeharto. Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing. REFORMASI terus bergulir, perjuangan mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini. Perjuangan dari masa ke masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat. Dari perjalanan gerakan mahasiswa dari masa ke masa ada persamaan ciri dari gerakan mahasiswa angkatan 98 dengan gerakan mahasiswa angkatan lainnya, yaitu i. Sebagai motor penggerak Pembaharuan. ii. Kepedulian dan Keberpihakan terhadap rakyat. Adapun tahun-tahun bersejarah bagi pergerakan mahasiswa Indonesia adalah a. 1908 Terbentuknya Budi Utomo c. 1945 Proklamasi dan Perjuangan fisik d. 1966 Tritura dan runtuhnya rezim Orde Lama e. 1974 Peristiwa Malari f. 1978 Pembelengguan kemerdekaan mahasiswa melalui NKK/BKK g. 1998 Aksi Reformasi dan Tragedi Semanggi Kesuksesan aksi reformasi yang mengorbankan beberapa mahasiswa, tidak berarti perjuangan telah berakhir. Tidak menutup kemungkinan, ketika terdapat ketimpangan akibat ulah penguasa, kita sebagai mahasiswa harus kembali ke jalan untuk menjadi agen pembaharu pembangunan. 4. Tri Dharma Perguruan Tinggi Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan menjadi kewajiban bagimahasiswa sebagai kaum intelektual di negara ini. Karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa kita ke arah yang lebih baik. Pernyataan ini menjadi terbukti ketika kita melihat sejarah bangsaini dimana sebagian perubahan besar yang ada di negara ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia. Adapun Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri meliputi a. sebagai kaum intelektual bangsa yang menduduki 5 persen dari populasi warga negaraIndonesia berkewajiban meningkatkan mutu diri secara khusus agar mutu bangsa pun meningkat padaumumnya dengan ilmu yang mereka pelajari selama pendidikan di kampus sesuai bidang keilmuantertentu. Mahasiswa dan pendidikan merupakan 1 kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga ketikamahasiswa melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional,bukan dengan adu otot. Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa. b. Penelitian dan PengembanganIlmu yang mereka kuasai melalaui proses pendidikan di perguruan tinggi harus diimplementasikan danditerapkan. Salah satunya dengan langkah ilmiah, seperti melalui penelitian. Penelitian mahasiswabukan hanya akan mengembangkan diri mahasiswa itu sendiri, namun juga memberikan manfaat bagikemajuan pperadaban dan kepentingan bangsa kita dalam menyejahterakan bangsa. Selainpengembangan diri secara ilmiah dan akademis. Mahasiswa pun harus senantiasa mengembangkankemampuan dirinya dalam hal softskill dan kedewasaan diri dalam menyelesaikan segala masalah yangada. Mahasiswa harus mengembangkan pola pikir yang kritis terhadap segala fenomena yang ada danmengkajinya secara keilmuan. c. Pengabdian pada MasyarakatMahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan sebagai penghubungantara masyarakat dengan pemerintah. Mahasiswa adalah yang paling dekat dengan rakyat danmemahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut. Kewajiban sebagai mahasiswa menjadi front line dalam masyarakat dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah terhadap rakyat karenasebagaian besar keputusan pemerintah di masa ini sudah terkontaminasi oleh berbagai kepentinganpolitik tertentu dan kita sebagai mahasiswa yang memiliki mata yang masih bening tanpa ternodaikepentingan-kepentingan serupa mampu melihat secara jernih, melihat yang terdalam dari yangterdalam terhadap intrik politik yang tidak jarang mengeksploitasi kepentingan rakyat. Disini mahasiswaberperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan danaksi chaotic, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dansosialisasikan pada rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada, mahasiswa jugayang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap rakyat. 5. Perbedaan Pergerakan Mahasiswa Masa Lalu dan Masa Kini Pergerakan mahasiswa masa lalu secara murni memperjuangkan hak-hak rakyat dan melawan ketidak adilan di negeri ini, tanpa ada unsur politik yang menunggangi mereka, sehinnga Mahasiswa terkenal memiliki sifat independensi yang kental dan terkenal dengan sebutan Agent Of Change. Saat ini 2012 rencananya pemerintah akan menaikkan harga BBM dimulai pada awal April mendatang, menuai protes dari kalangan Mahasiswa dan menggalang massa untuk aksi besar-besaran. Pada umumnya seperti yang kita ketahui aksi protes yang dilakukan mahasiswa cenderung tidak produktif dan tidak menggunakan intelektualitasnya didalam menyikapi berbagai kebijakan pemerintah, diantara mereka banyak melakukan aksi-aksi pengrusakan fasilitas umum yang akan merugikan masyarakat, diantara mereka ada yang menyegel SPBU, memblokir jalan, merusak lampu trafic Light dan lain sebagainya yang sebagai kaum akademis tidak sepantasnya untuk dilakukan. Alhasil,tak jarang kita menemui di setiap aksi mahasiswa akan berbuah bentrokan dengan aparat keamanan.
Tag pengertian mahasiswa menurut dikti. Mahasiswa : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Peran Dan Fungsinya. By Author Posted on September 21, 2020. Pengertian Mahasiswa - Dalam hal ini dunia pendidikan sangatlah luas dan banyak sekali kegiatan pembelajaran yang dapat di lakukan oleh []
Apa Itu Mahasiswa – Bagi sebagian orang, status mahasiswa merupakan status tertinggi dan dianggap sebagai seorang yang intelek. Bahkan, di suatu tempat tertentu, mahasiswa akan selalu dielu-elukan untuk menjadi agen perubahan negara dan bangsa ini. Secara umum, mahasiswa adalah sebutan untuk seseorang yang tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas, sekolah tinggi, hingga akademi. Meskipun begitu, tidak semua orang dapat menjadi seorang mahasiswa karena berbagai hambatan tertentu. Lalu, apakah Grameds pernah bertanya-tanya mengenai mengapa kebanyakan yang melakukan unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi rakyat adalah para mahasiswa? Mengapa bukan anak-anak sekolah padahal mereka sama-sama menempuh jenjang pendidikan juga? Apa saja peran mahasiswa untuk bangsa dan negara ini? Yuk simak ulasan berikut ini! Apa Itu Mahasiswa?Apa Saja Tugas dan Kewajiban Mahasiswa?Apa Peran Mahasiswa Bagi Bangsa dan Negara Ini?1. Agen Perubahan2. Pengontrol Sosial3. Penjaga Nilai Luhur4. Penerus Bangsa5. Kekuatan Moral6. Peran Intelektual7. Iron StockSkill Yang Harus Dimiliki Mahasiswa1. Leadership2. Public Speaking3. Manajemen Waktu4. Berpikir Kritis5. Bekerja Dengan Tim6. Berpikir Kreatif dan InovatifRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Buku Self Improvement Menurut Hartaji 2012, mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas. Sementara itu, Siswoyo 2007 juga mengemukakan definisi mahasiswa yakni individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Lalu, menurut Daldiyono 2009, mahasiswa adalah seseorang yang sudah lulus dari Sekolah Menengah Akhir SMA dan tengah menempuh pendidikan tinggi. Mahasiswa biasanya dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir, serta perencanaannya dalam bertindak. Maka dari itu, berpikir kritis dan bertindak secara cepat serta tepat menjadi sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa. Seorang mahasiswa biasanya berusia 18 hingga 25 tahun. Pada usia tersebut merupakan masa akhir dari remaja dan masa awal untuk fase dewasa, sehingga dapat disebut bahwa usia mahasiswa adalah fase dimana individu dapat memantapkan pendirian hidupnya. Nah, berdasarkan pendapat dari beberapa tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah status bagi seseorang yang berusia 18 hingga 25 tahun dan telah lulus dari Sekolah Menengah Atas SMA lalu melanjutkan pendidikannya di salah satu bentuk perguruan tinggi. Apa Saja Tugas dan Kewajiban Mahasiswa? Hampir sama dengan siswa di Sekolah Menengah Atas SMA yang diharuskan belajar, mahasiswa juga diwajibkan untuk demikian. Hal tersebut supaya sejalan dengan peran mahasiswa bagi bangsa dan negara ini. Menurut Siallagan 2011, di lingkungan kampus, mahasiswa akan berperan sebagai masyarakat kampus yang mempunyai tugas utama berupa belajar, membaca buku yang relevan dengan materi perkuliahan, membuat makalah, presentasi, berdiskusi, hadir di sebuah seminar, dan kegiatan lain yang bercorak kekampuasan. Di samping itu, mahasiswa juga memiliki tugas lain yakni sebagai agen perubahan dan pengontrol sosial masyarakat. Nah, tugas inilah yang nantinya dapat menjadikan seorang mahasiswa sebagai harapan bangsa di masa depan kelak dengan mencari solusi dari berbagai masalah yang tengah dihadapi. Kelihatannya memang berat ya? Namun, memang itulah tugas mahasiswa karena sebagai bentuk implementasi dari ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh selama aktif di kampus. Jika sebelumnya kita telah membahas mengenai tugas mahasiswa secara umum, maka selanjutnya adalah kewajiban dari mahasiswa. Sama halnya dengan individu lain yang berperan sebagai masyarakat sosial, maka mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik universitas karena disitulah mereka “tinggal” sekarang. Berikut adalah beberapa kewajiban yang harus dijalankan mahasiswa, Bertaqwa dan berakhlak mulia Mematuhi segala peraturan yang berlaku di, baik di tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas. Terlibat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Menjaga nama baik, citra, dan kehormatan universitas. Saling menghormati sesama mahasiswa dan bersikap sopan kepada dosen hingga karyawan. Apa Peran Mahasiswa Bagi Bangsa dan Negara Ini? Ketika kita sudah mendapatkan predikat mahasiswa, keluarga dan lingkunganmu tentu saja akan ikut bangga. Hal tersebut karena lingkungan masyarakat selalu percaya bahwa para mahasiswa akan membawa bangsa dan negara ini untuk berubah menjadi yang lebih baik. Lalu, apa saja peran dari mahasiswa bagi bangsa dan negara ini? 1. Agen Perubahan Mahasiswa baik dari universitas negeri maupun swasta itu sama saja, yakni sama-sama akan berperan sebagai agent of change atau agen perubahan bagi bangsa dan negara ini. Dalam hal ini, mahasiswa akan dikenal sebagai penggerak dari adanya suatu perubahan yang tentu saja ke arah yang lebih baik. Bagaimana perubahan tersebut dapat diperoleh? Yakni dengan ide, keterampilan, dan pengetahuan dari mahasiswa yang telah “diasah” sebelumnya di kampus. Maka dari itu, para mahasiswa itu sering disebut juga dengan para kaum intelek. 2. Pengontrol Sosial Secara tidak langsung, mahasiswa itu memiliki kontrol sosial pada kehidupan masyarakat lho… Maka dari itu, ketika ada hal-hal tidak sesuai yang terjadi di kehidupan masyarakat, maka mahasiswa berkewajiban untuk memberikan kritik, solusi, dan saran, terutama kepada pemerintah. Itu sebabnya, kebanyakan unjuk rasa yang menolak kebijakan pemerintah itu dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari berbagai kampus. 3. Penjaga Nilai Luhur Selaras dengan peran sebelumnya, yakni mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ini. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui sikap gotong royong, adil, jujur, hingga empati kepada masyarakat dan sesama mahasiswa. 4. Penerus Bangsa Mahasiswa juga berperan sebagai penerus bangsa dan masa depan negara ini kelak. Hal itu karena mahasiswa disebut-sebut sebagai individu berkualitas tinggi dan intelek, sehingga masa depan bangsa juga akan cerah 5. Kekuatan Moral Dalam hal ini, mahasiswa lebih disebut sebagai moral force dalam masyarakat kita. Sebagai penjaga kekuatan moral ini, maka diharapkan bangsa Indonesia nantinya akan menjadi lebih kuat dan tetap menjaga nilai-nilai moral yang telah ad. 6. Peran Intelektual Pada era sekarang ini, untuk dapat masuk universitas baik itu negeri maupun swasta, biasanya akan diawali dengan tes untuk menguji intelektualitas calon mahasiswa tersebut. Nah, maka dari itu, mahasiswa itu dikenal sebagai seseorang yang intelek, jenius, dan jeli sehingga dapat menjalankan hidupnya secara proporsional. Proporsional disini maksudnya adalah seimbang antara kehidupan bermasyarakat, kehidupan di kampus, hingga kehidupan beragama, sehingga seorang mahasiswa akan berperan juga sebagai harapan masyarakat. 7. Iron Stock Maksudnya adalah mahasiswa akan berperan sebagai calon pemimpin bangsa yang nantinya dapat mengganti generasi yang saat ini tengah berjalan. Maka dari itu, diperlukan soft skill yang dapat melatih mereka untuk mengganti generasi saat ini, yang berupa leadership kepemimpinan hingga sensitivitas yang tinggi. Skill Yang Harus Dimiliki Mahasiswa Selama mahasiswa berada di kampus, mereka tidak hanya belajar mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan jurusan kuliahnya saja, tetapi juga akan diajari skill yang berguna untuk dunia kerja dan kehidupan dewasa kelak. Apa saja kemampuan-kemampuan tersebut? Yuk simak uraian berikut ini! 1. Leadership Skill leadership atau kepemimpinan ini sebenarnya bisa kok diasah sejak dini. Jika Grameds ketika Sekolah Menengah Akhir SMA tidak sempat mempelajari skill ini, tentu saja dapat mengasahnya ketika di kampus. Bagaimana caranya? Yakni dengan mengikuti organisasi-organisasi kampus. Tidak perlu minder dan tetap percaya diri saja karena semua mahasiswa yang ada di organisasi tersebut juga sama-sama belajar. Skill ini sangat “diutamakan” oleh perusahaan dan tentu saja dapat berguna ketika nanti telah berada di dunia kerja. 2. Public Speaking Kemampuan ini sebenarnya dibutuhkan juga oleh semua orang, tidak hanya mahasiswa saja. Namun, ketika Grameds telah menjadi mahasiswa, maka mau tidak mau harus mengasah kemampuan ini supaya dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika di perkuliahan, mahasiswa akan diajari dan dituntut untuk aktif dalam menyampaikan pendapat, kritik, dan saran mengenai hal apapun. Tidak hanya itu saja, nanti ketika presentasi, mahasiswa diminta untuk tidak hanya sekadar membaca powerpoint tetapi juga harus menjelaskan dengan bahasa yang dipahami oleh khalayak umum. Lalu, bagaimana cara mengasah skill public speaking ini ya? Sama dengan skill leadership sebelumnya, skill ini juga dapat diasah melalui kegiatan kepanitiaan dan organisasi kampus. 3. Manajemen Waktu Di dunia perkuliahan, mahasiswa akan dituntut untuk cerdas dalam membagi waktu antara mengerjakan tugas dengan kegiatan lainnya. Kegiatan lain ini dapat berupa organisasi kampus, UKM, hingga kepanitiaan. Apalagi jika mahasiswa tersebut juga bekerja part-time, pastilah membutuhkan manajemen waktu yang bagus supaya tugas kuliah dan part-time tetap berjalan seimbang. 4. Berpikir Kritis Skill ini nantinya akan sangat berguna di dunia kerja, maka dari itu, mahasiswa akan dipersiapkan dan diajari untuk bagaimana berpikir kritis dan memecahkan masalah. Maka dari itu, terkadang dosen sering memberikan pertanyaan yang agak “nyeleneh” untuk melatih mahasiswa dalam berpikir kritis. 5. Bekerja Dengan Tim Jika Grameds sering mendapatkan tugas kelompok sejak sekolah dasar, maka itu sebenarnya adalah cara pendidik untuk melatih kita untuk mengembangkan skill bekerjasama dengan tim. Di dunia perkuliahan nanti, mahasiswa pasti akan mendapatkan penugasan atau project besar yang melibatkan banyak orang. Misalnya, ketika di sekolah dulu, tugas berkelompok itu maksimal anggotanya hanya 5 orang saja. Nah, ketika kuliah dan mendapatkan project besar pasti akan melibatkan sekelas atau hingga satu angkatan. Bahkan, ada juga program mata kuliah umum yang mana berisi mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas. Maka, kemampuan bekerjasama dengan tim ini tentu akan berguna supaya penugasan yang diberikan dapat terselesaikan secara maksimal. 6. Berpikir Kreatif dan Inovatif Ketika kuliah, nantinya akan ada penugasan hingga kompetisi untuk menulis sebuah karya ilmiah berupa PKM Program Kreativitas Mahasiswa. Dalam program tersebut, mahasiswa akan dituntut membuat sebuah inovasi produk yang berguna bagi masyarakat banyak. Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu mahasiswa beserta perannya dalam masyarakat. Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa itu bukanlah hanya sekadar status saja tetapi juga tanggung jawab yang harus diemban untuk masa depan bangsa dan negara ini. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Saputra, F. 2015. Hubungan Harga Diri Dengan Perilaku Menyontek Pada Mahasiswa Doctoral dissertation, Universitas Medan Area. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienEntahtugas keluar kota atau keluar negeri yang jelas mahasiswa tidak diberikan alasan yang jelas dalam ketidak bisa hadirannya Dosen tersebut. Selalu diberi tugas untuk menggati jam yang ditinggalkan tersebut. Tapi dibalik itu Mahasiswa malah lebih suka menyukai tipe Dosen ini. Karena mudah memberikan nilai baik, mayoritas nilai A.
Pengertian Perguruan Tinggi Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1. Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah PP 30 Tahun 1990, pasal 1 Ayat 1. Menurut Wikipedia 201218, Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut Raillon dalam Syarbaini 200924, perguruan tinggi adalah sebuah alat kontrol masyarakat dengan tetap terpeliharanya kebebasan akademis terutama dari campur tangan penguasa. Perguruan tinggi juga merupakan agen utama pembaharuan dalam kehidupan bernegara, seperti dalam proses pembentukan pemerintah orde baru tahun 1970-an dimana peran nyata yang telah dimainkan kalangan dosen dengan mahasiswa dengan cara-caranya sendiri telah memberikan sumbangan besar bagi pemerintah orde baru. Menurut Barnet 199235, ada empat pengertian atau konsep tentang hakikat perguruan tinggi Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja yang bermutu qualified manpower. Dalam pengertian ini pendidikan tinggi merupakan suatu proses dan mahasiswa dianggap sebagai keluaran output yang mempunyai nilai atau harga value dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu di ukur dengan tingkat penyerapan lulusan dalam masyarakat employment rate dan kadang-kadang di ukur juga dengan tingkat penghasilan yang mereka peroleh dalam karirnya. Perguruan tinggi sebagai lembaga pelatihan bagi karier peneliti. Mutu perguruan tinggi ditentukan oleh penampilan/ prestasi penelitian anggota staf. Ukuruan masukan dan keluaran di hitung dengan jumlah staf yang mendapat hadiah/ penghargaan dari hasil penelitiannya baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, atau jumlah dana yang diterima oleh staf dan/atau oleh lembaganya untuk kegiatan penelitian, ataupun jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh pakar sejawat peer group. Perguruan tinggi sebagai organisasi pengelola pendidikan yang efisien. Dalam pengertian ini perguruan tinggi di anggap baik jika dengan sumber daya dan dana yang tersedia, jumlah mahasiswa yang lewat proses pendidikannya throughput semakin besar. Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengkayaan kehidupan. Indikator sukses kelembagaan terletak pada cepatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa dan variasi jenis program yang ditawarkan. Rasio mahasiswa-dosen yang besar dan satuan biaya pendidikan setiap mahasiswa yang rendah juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan perguruan lebih jelas dan lengkap tertulis dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa“Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia." Tujuan Perguruan Tinggi Tujuan Pendidikan Tinggi Menurut PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi , Pasal 2, adalah Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1990, juga disebutkan tentang tujuan perguruan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan kesenian serta menyumbangkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kehidupan nasional. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan tersebut perguruan tinggi memiliki motto yang dikenal “Tri Darma Perguruan Tinggi” yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Tujuan pendidikan tinggi pada dasarnya hendak turut memelihara keseimbangan wacana kehidupan sistem kelembagaan masyarakat yang hakekatnya berarah ganda menuju kadar intelektual meningkat dan kedewasaan moral dimana diperlukan pendekatan khusus untuk penyelesaian permasalahannya. Penyelesaian tersebut memerlukan pendekatan kommpromistis. Dalam menghadapi permasalah pembangunan, pendidikan tinggi tidak sekedar proaktif berpartisipasi dalam pembangunan meterial jangka pendek, harus berpegang teguh pada berbagai keyakinan yang secara fundamental memberikan watak pada misi pendidikan tinggi, yaitu perhatian yang mendalam pada etika dan moral yang luhur. Didalam keterpurukan yang berlarut hingga dewasa ini , disadari bahwa permasalah utamanya adalah moral dan tatanan moral masyarakat. Ini dapat di lihat dari ketidaktaatan terhadap aturan baku yang telah disepakati bersama, aturan sering dikesampingkan demi kepentingan sesaat. Oleh karena itu urgensi misi pendidikan tinggi kedepan adalah memperbaiki tatanan moral masyarakt, pendidikan tinggi harus memandang tatanan moral sebagai bagian dari mata rantai usaha pendidiakn bangsa, pada hakekatnya merupakan proses regenerasi moral yang luhur. Tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 empat tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi Utama Perguruan Tinggi Pendidikan Tinggi memiliki beberapa fungsi, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 tiga fungsi sebagai berikut Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. Istilah Perguruan Tinggi yang digunakan untuk lapisan ke-2, identik dengan istilah Perguruan Tinggi yang disebut dalam Peraturan Pemerintah tahun 1990, yaitu organisasi satuan pendidikan, yang menyelenggarakan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fungsi-fungsi utama Perguruan Tinggi adalah Membina kualitas hasil dan kinerja Perguruan Tinggi, agar dapat memberi sumbangan yang nyata kepada perkembangan IPOLEKSOSBUD di masyarakat. Untuk dapat melaksanakan pembinaan kualitas yang baik, secara periodik Perguruan Tinggi menyelenggarakan evaluasi-diri yang melibatkan semua Unit Akademik Dasar. Evaluasi-diri sewajarnya dianggap sebagai perangkat manajemen Perguruan Tinggi yang utama, karena setiap pengambilan keputusan harus dapat mengacu pada hasil evaluasi-diri. Merencanakan pengembangan Perguruan Tinggi menghadapi perkembangan di masyarakat. Rencana Strategis menjangkau waktu pengembangan 10 tahun, seyogyanya dapat dibuat oleh Perguruan Tinggi. Dari Rencana Strategis tersebut, dapat dijabarkan Rencana Operasional Lima Tahunan dan Rencana Operasional Tahunan, dan yang terakhir ini mengkaitkan pada Memorandum Program Koordinatif Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam arti bahwa bagian-bagian Rencana Operasional Tahunan yang memerlukan anggaran pembangunan, dapat diajukan sebagai Daftar Isian Proyek. Mengupayakan tersedianya sumberdaya untuk menyelenggarakan tugastugas fungsional dan rencana perkembangan Perguruan diupayakan, tidak hanya Otoritas Pusat, tetapi juga dari pihak-pihak lain melalui kerjasama, kontrak penelitian, penyediaan pendidikan dan pelatihan khusus, sumbangan dan lain-lain. Menyelenggarakan pola manajemen Perguruan Tinggi, yang dilandasi Paradigma Penataan Sistem Pendidikan Tinggi, dengan sasaran utama adanya suasana akademik yang kondusif untuk pelaksanaan kegiatan fungsional pendidikan tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tingi merupaka salah satu tujuan pencapain yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Karena setiap perguruan tinggi haruslah melahirkan orang – orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, diri yang selimuti pemikiran – pemikiran yang kritis, kreatif, mandiri, inovatif. Dapat dinyatakan pula bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu tanggung jawab yang harus di topang penuh oleh seluruh mahasiswa. Maka itu dari itu mahasiswa harus tahu dan paham betul apa yang maksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin , yaitu Pendidikan dan Pengajaran Penelitian dan Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa. Seluruh dosen pendidik, serta orang – orang yang terlibat dalam proses pembelajaran sivitas akademika memiliki tanggung jawab yang sama. Pendidikan dan Pengajaran. Pendidikan dan pengajaran adalah point pertama dan utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan danpengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Undang – undang tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Dari pengertian pendidikan diatas maka proses pembelajaran yang ada di perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk mencipkan bibit – bibit unggul. Pendidikan dan pengajaran yang baik akan menghasilkan bibit unggul dari suatu perguruan tinggi yang akan mampu membawa bangsa ini kearah bangsa yang lebih maju . lulusan – lulusan yang berkualitas dari perguruan tinggi akan menjadi penerus bangsa yang membawa Indonesia kearah yang lebih dengan pembukaan undang – udang dasar 1945 yang berbunyi, mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka pendidikan dan pengajaran harus menjadi pokok dan sumber utama dalam mencapaitujuan dari perguruan tinggi. Penelitian dan Pengembangan Peneitian dan pengembangan juga sangatlah penting bagi kemajuan perguruan tinggi,kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara. Dari penelitian dan pengembangan maka mahasiswa mampu mengembangkan ilmu dan teknologi . pada penelitian dan pengembangan mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam mejalankan perannya sebagai agent of change. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dan pengembangan ini dalam suatu proses pembelajaran untuk memporoleh suatu perubahan – perubahan yang akan membawa Indonesia kearah yang lebih maju dan terdepan. Pengabdian Kepada Masyarakat Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdian kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakatdan mampu berkontribusi nyata. Seperti yang kita ketahui selama ini bahwasannya mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, agent of change dan lainya. Maka dari itu mahasiwa haru mengetahui porsi dari tugas meraka masing – masing dalam mengabdi kepada masyarakat. Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Jenis-Jenis Perguruan Tinggi menurut Wikipedia 2012, yaitu UniversitasPerguruan tinggi yang mempunyai program studi beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Fakultas-fakultas yang ada itu dibagi lagi ke dalam beragam jurusan dan Akutansi, Manajemen dan Studi Pembangunan. InstitutPerguruan tinggi yang mempunyai program studi dengan ilmu yang sejenis. Misalnya institut pertanian memiliki program studi pertanian, peternakan dan kehutanan, atau institut teknologi mengajarkan beragam ilmu yang berhubungan dengan teknik. Sekolah TinggiPerguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi sesuai dengan spesialisasinya. Misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki program profesi spesialis ekonomi, atau Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia memiliki jurusan Seni Lukis, Seni Patung dll. Akademi dan PoliteknikInstitusi pendidikan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktek kerja dan kemampuan untuk mandiri. Lama pendidikan tiga tahun dan tidak memberikan gelar. Hanya saja, di politeknik porsi praktek lebih besar.Banyakmanfaat yang didapatkan dari program magang atau internship, di antaranya: 1. Membuka wawasan dan memperluas kompetensi. Bagi pelajar atau mahasiswa, program magang kerja bisa diibaratkan sebagai gerbang awal untuk mengenal dunia kerja yang sesungguhnya. Alhasil, pemagang tidak akan kaget ketika sudah lulus masuk dunia pekerjaan. Apaitu dikti? dikti adalah kata yang memiliki arti menurut kamus atau subyek glosarium dan apa yang dimaksud kata dikti? Berikut ialah daftar pengertian dan definisinya. semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata "dikti" berasal dari beberapa As4RioZ.