Wadah-wadah amarah Allah. 1 Lalu saya mendengar suara besar dari dalam Rumah Allah berkata kepada ketujuh malaikat itu, “Pergilah dan tuanglah isi ketujuh wadah amarah Allah itu ke atas bumi!”. 2 Malaikat pertama pergi dan menuang isi wadahnya ke bumi. Maka timbullah bisul-bisul yang hebat dan sangat perih pada semua orang yang mempunyaiA. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga. ( Wahy 4:1-5:14) 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona. ( Wahy 4:1-11) 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak. ( Wahy 5:1-14) B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai. Segi pertama: Penyembahan ditujukan kepada Allah Tritunggal. Mari kita membuka kitab Wahyu pasal 4 dan 5. Kita akan berkosentrasi pada kedua pasal ini. Kita akan melihat bahwa ketiga oknum dari Allah yang Mahaesa, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh, sama-sama disembah. Dalam Wahyu 4:8, 11 kita melihat bahwa Allah Bapa disembah. Wahyu 6:7-8. Konteks. 6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk p yang keempat berkata: "Mari!" 6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning 1 q dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut r mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi
Wahyu 3:21 TB. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Tanggal: Senin, 8 Desember 2014 Ayat SH: Wahyu 18:1-20 Judul: Tangisan bagi Babel atau diri sendiri? Yesus menegur para perempuan yang menangisi-Nya saat digiring ke Golgota, agar mereka menangisi diri sendiri (Luk. 23:28-30). Kematian Kristus tidak perlu ditangisi karena merupakan cara kemenangan atas dosa. Sebaliknya, yang patut ditangisi ialah